0

malam sepi

Kamis, 14 Oktober 2010
dentingan ringtone ponselku berirama bersama dentuman jarum jam . detik demi detik yang membawanya menuju menit dan berlabuh pada jam , terhabiskan dengan sekelebat harapan palsu . dentingannya tetap nyaring di telinga , tapi tak sepadan dengan apa yang tertera .
kemarin aku berjanji , aku tak akan mengeluarkan air mataku kembali . tapi ternyata aku tak sanggup melunasinya . aku belum sanggup untuk mengunci keran air mata ini . karna tiap kali kenangan yang kau tinggalkan menghampiri, melukai semua cinta yang pernah aku bagi .

aku masih cinta , aku masih sayang , aku masih rindu , bahkan aku masih mencarimu hanya untuk memandangmu dari jauh . kau tak tau itu kan ? tentu saja kau tak tau . kini siapa aku ? siapa dirimu ? di mana tempatku ? mungkin semua sudah menjadi tak penting bagimu .

aku yang sendiri terhuyung oleh badai cinta ini sudah merepotkanmu . maaf . maaf karna rasa sayangku membuatmu terganggu . maaf karna rasa rinduku mengusikmu . maaf karna semua ocehanku membuatmu bosan dan muak . tapi , memang perasaan ini masih tetap sama . dulu , sekarang , bahkan mungkin nanti .

oh , tidak ! air mataku telah menganak sungai . apa yang harus aku lakukan ? sudah tak mampu aku membendungnya .

sekarang , aku cuma punya kata maaf . karna kata sayang sudah tak berlaku .